Copyright © FLOWER POWER ✿✿✿
Design by Dzignine
Selasa, 26 Maret 2013

NostalGame: Digimon World

Sudah bukan rahasia lagi jika video game memang memberikan kesempatan terbaik bagi para pencinta hiburan untuk bermain peran dengan maksimal. Tidak hanya sekedar menikmati sebuah cerita secara pasif, namun menjadi bagian yang tidak terpisahkan darinya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika berbagai film dan anime yang begitu tenar di masanya sebagian besar juga dirilis dalam bentuk video game. Kesempatan untuk menjadi bagian dari sebuah alunan cerita yang selama ini hanya bisa didengar dan dilihat tentu menjadi sesuatu yang menarik. Hal yang sama juga berusaha dilakukan oleh salah satu game adaptasi anime terbaik – Digimon World.

Anime yang menceritakan tentang persahabatan para manusia dan monster memang bukan hal baru pada akhir era 1990-an. Pokemon menjadi franchise yang paling populer di kala itu. Namun sebagian besar dari kita tentu mengingat seri kompetitor yang satu ini. Walaupun mengusung garis merah yang sama, seri ini menampilkan cerita yang lebih gelap dengan desain monster yang lebih dewasa. Berbeda dengan Pokemon yang lebih ditujukan untuk anak-anak, Digimon hadir sebagai alternatif yang lebih cocok dengan selera anak muda. Di awal tahun 2000-an, anime Digimon mencapai puncak popularitas setelah ditayangkan oleh stasiun televisi swasta tanah air.

Tidak mengherankan jika banyak developer yang kemudian berusaha mengadaptasikan anime ini ke dalam bentuk video game. Digimon World yang dirilis oleh Bandai di tahun 2000 untuk konsol Playstation generasi pertama merupakan salah satu yang terbaik. Tidak hanya sekedar “meminjam” nama besar Digimon, game ini benar-benar hadir dengan semua esensi yang membuat sebuah seri Digimon begitu dicintai. Tidak hanya variasi monster yang banyak, tetapi juga pengalaman yang bermain yang maksimal. Anda benar-benar dituntut untuk menjadi seorang trainer yang cekatan. Beragam kejutan dalam sebuah skema Action RPG berbasiskan dunia open-world juga menjadi alasan utama mengapa banyak gamer yang sulit melupakan game ini. Apakah Anda termasuk di dalamnya?
Ketika game ini dirilis, ia menjadi pembicaraan yang hangat di kalangan gamer. Pada saat saya menjalani tingkat pendidikan sekolah menengah, Digimon World menjadi bahan diskusi yang seolah tak ada habisnya. Dari sekedar berbagi cara untuk mengalahkan digimon yang lain, menemukan jalan rahasia, mencari alternatif strategi, hingga membangun sebuah diagram untuk menentukan jalur evolusi. Memainkan game ini tanpa berkonsultasi dengan siapapun? Hampir sesuatu yang tidak mungkin. Digimon World menawarkan sebuah kompleksitas yang memang sangat menantang. Saya pribadi bahkan ingat bagaimana dulu “save data” game yang satu ini begitu berharga. Tidak jarang teman-teman saling bertukar save data hanya untuk melihat digimon apa saja yang berhasil dikumpulkan dan jalur apa saja yang sudah terbuka.

Plot


Anda akan berperan sebagai Hiro, seorang anak yang mencintai Digivice-nya


Hiro yang secara ajaib jatuh ke File City - Digimon World

Anda bisa memberi nama karakter dan digimon yang Anda dapatkan. Namun secara default, Anda akan memainkan seorang anak muda bernama Hiro yang begitu mencintai Digivice nya. Pada suatu waktu, Hiro secara tiba-tiba terserap ke dalam Digivice nya dan mendarat di Digimon World. dunia virtual penuh Digimon yang selama ini hanya mampu ia lihat lewat layar Digivice. Hiro ternyata dipilih oleh sang tetua Digimon – Jijimon untuk menjalankan sebuah misi khusus. Akibat dari kekuatan kegelapan yang berusaha menghancurkan dunia Digimon, para digimon yang dulunya menghuni File City satu per satu mulai kabur dan menyebar. Sementara di sisi yang lain, kekuatan kegelapan yang digawangi oleh Analogman dan Machinedramon terus menguat. Sudah menjadi tugas Hiro untuk menyelesaikan dua misi besar ini. Petualangan di Digimon World pun dimulai.
Game yang satu ini harus diakui menawarkan sebuah gameplay yang begitu kompleks. Anda bersama Digimon yang Anda pilih harus menjelajahi keseluruhan dunia ini, membantu setiap digimon yang ada serta mengalahkan digimon lain yang mengancam. Namun, Digimon World bukanlah sebuah game Action RPG biasa. Ia juga menggabungkannya dengan skema gameplay monster-raising, dimana Anda juga harus mengasuh, memelihara, membina, dan mengembangkan Digimon yang Anda miliki. Anda boleh menjabarkannya sebagai sebuah digivice dalam visualisasi yang berbeda. Digimon yang Anda pilih akan dapat lapar, sakit, rewel, tidak mengikuti perintah, mati, hingga berevolusi. Jika Anda tidak memeliharanya dengan benar, bukan tidak mungkin Digimon ini malah justru akan hadir sebagai beban dan bukannya peliharaan yang menarik.


Memulai petualangan ditemani dengan Agumon yang setia

Mekanisme gameplay nya sendiri lebih ke arah open-world, dimana Anda bisa menjelajahi dunia ini secara bebas sejak awal permainan. Namun bukan berarti tidak terbatas. Ada beberapa wilayah yang hanya bisa dibuka ketika Anda berhasil merekrut Digimon jenis tertentu dan membawanya ke File City. Seiring permainan, File City akan terus berkembang seiring dengan progress yang Anda tunjukkan. Digimon Anda sendiri juga akan mampu berevolusi sesuai dengan status yang mereka miliki. Jika tekun, Anda bahkan mampu membangun Digimon versi Ultimate yang super keren. Sistem pertarungannya juga cukup unik. Anda hanya bisa memberikan command dari tepi arena kepada Digimon Anda. Digimon dapat mengikuti atau menolak perintah Anda sesuai dengan tingkat loyalitas dan kesenangan yang mereka rasakan. Semakin tinggi, semakin mudah pula lah setiap pertarungan yang akan dijalani.

Apa yang Saya Sukai dari Digimon World?


Tantangan Untuk Merekrut Setiap Digimon


Tidak hanya harus mengalahkan, Anda harus menemukan mereka!

Walaupun mengalahkan kekuatan kegelapan menjadi misi paling utama dari karakter kita, namun “mengisi” kembali File City adalah hal paling krusial untuk memastikan hal tersebut dapat terjadi. Dengan merekrut Digimon yang dibutuhkan, jalan menuju ke tempat selanjutnya baru dapat terbuka. Di awal permainan, mengumpulkan Digimon mungkin terdengar sangat sederhana. Namun seiring dengan permainan, ini akan menjadi misi yang cukup membuat frustrasi. Sebagian besar Digimon memang baru akan ikut jika Anda dapat mengalahkannya. Sesuatu yang tidak sulit. Masalahnya justru terletak pada cara untuk menemukan mereka. Beberapa digimon yang bisa direkrut hanya muncul di tempat tertentu dengan kondisi-kondisi khusus: siang atau malam, jenis digimon yang Anda bawa, digimon yang sudah Anda rekrut sebelumnya, item yang harus didapatkan terlebih dahulu, hingga hal remeh temeh seperti jalur yang Anda lalui. Tantangan ini memang menyenangkan, tetapi juga berpotensi menimbulkan frustrasi.

Training Ground


Dorong! Dorong! Dorong!

Digimon yang pertama kali Anda dapatkan memang berasal dari level Rookie. Oleh karena itu, hampir tidak mungkin baginya untuk dapat mengalahkan semua musuh yang ada dengan efektif. Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan membawa sang Digimon ke Training Ground dan melatihnya. Setiap jenis training yang ada akan menghasilkan efek tertentu pada Digimon, yang tentu saja akan memperkuat statusnya. Setiap training biasanya hanya akan memperkuat dua aspek utama saja. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memilih status paling tepat yang Anda inginkan. Selain berpengaruh terhadap kemampuan yang akan dimunculkan oleh Digimon, status yang tepat juga akan menentukan arah Digivolve Digimon yang Anda miliki. Tidak mengherankan jika Anda akan sering berkutat di tempat yang satu ini, terutama ketika Anda mulai merasa kesulitan untuk melawan setiap musuh yang ada. Oh iya, daripada menguji peruntungan Anda lewat slot machine, lebih baik menggunakan normal training untuk menjamin efek yang lebih pasti.

Digivolve


Akhirnya setelah begitu lama menunggu, Agumon akan Digivolve! Berubahlah jadi Greymon!!

T,T kenapa justru berubah jadi digimon yang ini??!

Sebuah digimon bukanlah digimon jika ia tidak mampu berubah menjadi lebih kuat. Hal yang sama juga ditawarkan di dalam Digimon World  ini. Namun berbeda dengan versi anime yang menetapkan jalur perubahan bagi digimon sesuai jenisnya, di Digimon World, setiap digimon dapat berubah menjadi sebuah varian baru di luar rasnya. Jadi jangan terkejut jika Anda menemukan Agumon yang dapat berubah menjadi Kabuterimon atau Greymon yang tiba-tiba berubah menjadi Devilmon. Faktor paling utama untuk menentukan jenis Digimon yang akan Anda dapatkan terletak pada status yang Anda dapatkan. Tiap jenis digimon, apapun kelasnya, sangat bergantung pada batas status yang dimiliki. Oleh karena itu, sebuah buku walkthrough menjadi sebuah kebutuhan krusial jika Anda memang ingin mendapatkan Digimon tertentu. Sebagai contoh, untuk mengembangkan Greymon menjadi Skull-Greymon , Anda harus membangun Greymon pada HP 4000, MP 6000, OFF 400, DEF 400, SPEED 300, dan BRAINS 500. Satu saja syarat yang tidak terpenuhi, maka Anda bisa berubah menjadi digimon yang lain. Jumlah battle dan berat badan Digimon juga berpengaruh.

Dunia Open-World yang Bebas


Kesan open-world memang kental. Namun beberapa daerah baru bisa diakses setelah mendapatkan digimon tertentu

Berbeda dengan game RPG Jepang lain yang seringkali bergerak dalam jalur yang linear, Digimon World menawarkan sesuatu yang berbeda. Hadir dalam format Action RPG yang unik, kekuatan utama game yang satu ini juga terletak pada dunianya yang super luas dan kebebasan yang diberikan developer kepada Anda. Objektif yang Anda dapatkan hanya ada pada awal permainan, dimana Jijimon meminta Anda, dengan jelas, untuk merekrut digimon yang terpencar dan mengalahkan kekuatan kegelapan. Selanjutnya? Semuanya tergantung pada nalar dan naluri Anda untuk menyelesaikan game ini. Kebebasan untuk mengeksplorasi setiap sudut dunia di awal permainan akan menjadi aset yang berharga. NPC akan jarang sekali memberikan clue tentangn hal yang harus Anda lakukan. Oleh karena itu, dunia open-world dan kebebasan yang dihadirkan Bandai membuat sensasi sebuah Digimon World menjadi lebih kompleks dan lebih baik. Jika mereka menjadikannya linear? Digimon World mungkin tidak akan sefenenomenal ini.

Sound-Effect


Sound effect yang ada pantas mendapatkan acungan jempol!

Sound-effect mungkin menjadi elemen kecil yang seringkali tidak dirasakan terlalu berpengaruh secara signifikan pada pengalaman bermain. Namun, sejujurnya, kehadiran suara-suara kecil ini akan menjadi pondasi yang kian menguatkan tema sebuah game. Hal inilah yang harus diakui berhasil dilakukan oleh Digimon World. Sound-effect yang ditawarkan di dalam game ini benar-benar patut diacungi jempol. Kita tidak hanya sekedar suara karakter utama kita di dalam pertarungan, tetapi juga suara erangan para digimon yang berbeda satu sama lain. Lewat suara ini jugalah, Anda akan dapat belajar tentang reaksi para Digimon. Walaupun terlihat kecil, namun sound effect yang tampil dengan tepat benar-benar membuat sensasi bermain yang lebih maksimal. Bayangkan betapa kacaunya sensasi yang dihadirkan jika suara Sukamon, Agumon, dan Angelmon ternyata sama. Keseriusan penggarapan seperti ini memberikan nilai tambah yang patut diacungi jempol. Namun ini juga menimbulkan satu kelemahan tertentu, khususnya suara derap kaki berulang yang bisa membuat konsentrasi buyar.


Apa yang Saya Benci dari Digimon World?

Keuntungan Punya Digi-vice



Seandainya saja punya Digi-vice.. Mimpi masa kecil..

Ini mungkin salah satu ratapan paling tragis yang bisa dimiliki oleh gamer pencinta seri Digimon World ini. Game ini ternyata memiliki fitur untuk menjadikan digimon di dalam Digi-vice sebagai digimon yang dapat dipakai oleh sang karakter utama. Sayangnya, Digi-vice yang memiliki fungsi mirip dengan Tamagochi ini termasuk salah satu mainan elektronik yang cukup mahal di masanya. Meminta kepada orang tua untuk membelinya menjadi sebuah misi bunuh diri yang akan lebih baik untuk dilakukan. Oleh karena itu, setiap kali melihat tulisan ini di halaman terdepan Digimon World, ingin rasanya menunduk di pojok ruangan sambil mengais tanah. Hingga saat ini pun, saya sendiri belum pernah mencoba secara langsung apa yang akan terjadi jika Anda menghubungkan Digi-vice Anda dengan game ini. Apakah Anda sudah pernah melakukannya? Jangan ragu untuk berbagi cerita. Efek samping dari berbagi sebuah informasi? Tentu saja menimbulkan sedikit rasa iri untuk masa kecil yang kurang bahagia. Kiddin..

Master, I need Bathroom!!


Can you hold it? Please..Pleaseee..

Digimon Anda adalah binatang peliharaan Anda. Mereka mungkin berbentuk manis dan lucu. Mereka selalu dapat diandalkan ketika Anda menghadapi masa-masa yang sulit, namun bukan berarti mereka sempurna. Memelihara seekor Digimon bukanlah perkara yang mudah, bahkan terkadang sangat menyebalkan. Tidak akan terlalu masalah jika mereka hanya lapar atau kelelahan, Anda dapat langsung memberi mereka makan atau meminta mereka untuk tidur. Jadi perkara yang sulit jika mereka mulai mengeluh ingin buang air besar dan membutuhkan kamar mandi untuk menyelesaikan “tugas” yang satu ini. Jika berada dalam mode jelajah, ini tentu tidak sulit. Namun “panggilan alam” yang satu ini akan super-menyebalkan jika terjadi saat Anda berada di dalam suasana genting, misalnya sedang memburu Digimon tertentu yang hanya muncul di saat-saat khusus. Memilih antara merekrut digimon atau buang air besar? Saya akan lebih memilih opsi pertama. Sang digimon peliharaan Anda? Biarkan saja ia merasakan suasana alam untuk sementara waktu.

Tanpa Level Tanpa Peringatan


Terjebak melawan monster yang lebih kuat akan menjadi malapetaka!

Minimnya informasi yang Anda miliki tentang Digimon yang akan Anda hadapi dapat berujung pada malapetaka. Para digimon liar ini memang berjalan bebas dan Anda dapat sesekali “terpaksa” untuk bertarung dengan mereka. Masalahnya, sangat sulit bagi Anda untuk mengetahui peta kekuatan Digimon yang akan Anda hadapi. Selain jumlah HP yang mereka miliki, Anda tidak akan tahu kemampuan serang masing-masing dari mereka sampai mereka berhasil melayangkan setidaknya satu kali pukulan yang menimbulkan damage. Sayangnya, ketika Anda baru hendak menyadarinya, semuanya sudah terlambat. Jangan terkejut jika Anda bisa mati begitu saja tanpa sempat melakukan perlawanan sama sekali.

Status Effects


Status effect yang paling saya benci!

Status effect tentu selalu menjadi bagian terburuk dari sebuah pertarungan di dunia RPG. Digimon World juga tidak banyak berbeda. Salah satu status yang paling saya benci adalah status yang membuat digimon Anda berbentuk dua dimensi ini. Saya sendiri tidak dapat menemukan namanya. Status ini akan membuat Digimon Anda berbentuk seperti kartun, dengan kemampuan menyerang dan bertahan yang jauh lebih rendah. Jika musuh berhasil membuat Anda berubah menjadi format yang satu ini dan kemudian melancarkan finishing moves, Anda sudah dapat dipastikan tewas. Jika Anda punya item yang tepat, ia tentu bisa disembuhkan. Namun, ketika Anda sedang kekurangan, status effect akan menjadi kunci utama menentukan kemenangan.

Sensasi Setelah Memainkannya Kembali


Bukan perkara mudah untuk memainkan game ini kembali. Digimon World tetap menantang, bahkan hingga saat ini!

Tidak ada sensasi yang lebih menyenangkan selain mengenang kembali masa-masa indah di masa lalu lewat sebuah video game yang fenomenal pada masanya. Digimon World boleh dibilang berhasil melakukan hal tersebut. Mendengarkan sound effectnya saja sudah cukup untuk membuat sedikit memori kembali. Namun bukan berarti game ini akan menjadi mudah begitu Anda memainkannya setelah begitu lama. Ia masih menawarkan tantangang yang sama. Kebebasan dan konsep open-world yang diusungnya saja sudah cukup membuat Anda tersesat di awal, apalagi mencari objektif yang tepat untuk dapat bergerak ke area selanjutnya. Pertarungan dengan Digimon lain juga tidak semudah yang dibayangkan.

Pada awalnya tujuan utama saya adalah membentuk setidaknya Metal atau Skull Greymon sebelum memutuskan untuk mengakhiri nostalgame kali ini. Namun apa daya, ternyata keputusan untuk terus meningkatkan HP dan Offense Power di Training Ground justru membuat Digimon berubah wujud menjadi tidak keren. Serangan range yang begitu efektif pun berubah menjadi serangan melee yang tergolong menyulitkan. Salah satu hal yang cukup disayangkan dari Digimon World adalah ketidaaan opsi untuk mengembalikan Digimon yang telah berevolusi ke bentuk awalnya sehingga gamer punya kesempatan untuk menjajal bentuk lain. Ketika saya gagal mendapatkan Greymon, ada sedikit rasa frustrasi yang muncul. Namun perasaan ini justru menjadi katalis yang tepat, seolah mengembalikan semua memori yang sempat terkubur dahulu.
Jika Anda termasuk penggemar game ini di zaman dulu, tidak ada salahnya untuk menjajal Digimon World kembali. Konsep dan gameplay yang ia hadirkan ternyata masih relevan hingga saat ini, penuh dengan elemen yang masih mampu membuat Anda terkagum-kagum. Apalagi untuk Anda yang belum sempat menamatkannya di masa lalu. Oh iya, jangan lupa siapkan walkthrough yang kini bisa Anda peroleh mudah lewat dunia maya. Mengapa? Karena hampir mustahil (setidaknya bagi saya) untuk dapat menyelesaikan game ini dan mendapatkan Digimon yang kita inginkan tanpa menggunakan walkthrough. Worth to replay!

 Sumber: http://jagatplay.com/

0 komentar:

Posting Komentar