
Gamer mana yang tidak terpukau ketika Dishonored diperkenalkan untuk pertama kalinya. Lewat beragam screenshot dan trailer yang dirilis untuknya, gamer ditawarkan kesempatan untuk menjelajahi sebuah dunia steampunk eksotis yang menawan mata. Bethesda memang harus diakui berhasil membuat mata dunia mengarah pada Dishonored lewat beberapa perkenalan gameplay yang cukup mengejutkan. Tidak hanya sekedar menyelinap dan mengatasi setiap ancaman yang ada, sang karakter utama juga dibekali dengan berbagai kemampuan khusus yang membuat pertarungan berjalan lebih epik dan menarik. Arkane Studios – developer di balik Dishonored juga menjadikan kebebasan sebagai salah satu elemen utama yang dijual. Setelah penantian yang mendebarkan, kesempatan untuk menikmati Dishonored secara langsung akhirnya tiba!
Bagaimana performa keseluruhan dari IP baru yang ditelurkan oleh Bethesda ini? Kami akan membahasnya lebih dalam lewat review ini. Satu yang pasti, Dishonored mampu meninggalkan pesona yang cukup kuat untuk membuat kami menyematkan sub-judul di atas. Apa yang sebenarnya ia tawarkan?
Plot

Corvo Attano – sang bodyguard yang dituduh telah menghabisi sang majikannya sendiri. Balas dendam menjadi solusi terbaik.

Walaupun Corvo mendapatkan predikat sebagai public enemy no.1,
beberapa politikus dan tokoh militer Dunwall yang mengetahui kebenaran
di balik kematian sang Empress berusaha membantu Corvo. Mereka
melahirkan sebuah kelompok yang bernama The Loyalists.

Topeng
“steampunk”-nya merepresentasikan sosok Corvo sebagai seorang assassin
yang ditakuti. Namun bukan sekedar untuk kepentingan estetika dan
penyamaran, topeng ini juga memiliki beragam fungsi mekanis yang akan
membantu perjalanan Corvo.

Untungnya,
Corvo kini lebih kuat daripada sebelumnya. Sebuah “makhluk” spirituil
yang menamakan dirinya – The Outsider menyuntikkan Corvo dengan sejumlah
kemampuan magis yang epic!
Mampukah Corvo membalaskan dendam untuk sang ratu? Apa sebenarnya agenda dari The Loyalist? Apa yang membuat The Outsider tertarik pada karakter yang satu ini? Semua misteri ini akan terjawab ketika Anda memainkan Dishonored.
Assassin Dengan Kebebasan Nyaris Absolut!
Ketika diperkenalkan pertama kali lewat serangkaian trailer, dan dengan nama besar Bethesda di belakangnya, sebagian besar gamer mungkin langsung akan berkesimpulan bahwa Dishonored akan datang dengan elemen gameplay yang serupa dengan Elder Scrolls atau Fallout, hanya menggunakan sebuah setting dunia yang berbeda. Namun ketika Anda menjajalnya untuk pertama kali, “prasangka” ini akan langsung lenyap begitu saja. Jika dapat disandingkan, Dishonored menawarkan gameplay yang lebih mirip dengan Deus Ex: Human Revolution. Open-world bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan game yang satu ini, mengingat Anda hanya akan menjelajahi beragam tempat tergantung pada chapter yang sedang Anda mainkan. Hound Pits menjadi basis utama, sebelum Anda meluncur ke tempat lain untuk melanjutkan misi balas dendam Anda. Tidak hanya menawarkan cabang pilihan pada sisi cerita, Dishonored juga menawarkan kebebasan untuk menentukan gaya gameplay dan cara menyelesaikan misi yang Anda inginkan.
Kebebasan memang harus diakui, menjadi pesona dan kunci gameplay dari Dishonored ini sendiri. Sesuatu yang sudah ditawarkan sejak awal Anda memainkan game yang satu ini. Posisi sebagai seorang Assassin tidak lantas membuat Anda harus membuang semua nilai moralitas dan kemanusiaan yang mungkin saja, Anda percayai. Ada begitu banyak cara untuk mengatasi ancaman yang akan Anda hadapi di Dishonored, khususnya terkait musuh-musuh yang ada. Anda dapat membunuh, atau sekedar melumpuhkan dan menidurkan mereka, atau bahkan melewati mereka tanpa perlu menggunakan kekerasan sedikitpun. Kebebasan memilih aksi ini tentu saja memunculkan beragam peran yang dapat Anda lakukan sebagai seorang Assassin, dari berperang terbuka, berfokus pada stealth-action, atau menjadi seorang Pacifist yang cinta damai. Aksi ini akan menghasilkan konsekuensi tertentu yang akan kita bahas nantinya.

Dishonored
menawarkan kebebasan bagi Anda untuk menentukan gaya bermain yang lebih
cocok. Anda bisa berperang secara terbuka, bermain dengan gaya yang
lebih stealth, atau bahkan menjadi seorang pacifist yang menyusup tanpa
melakukan kekerasan sekalipun. Konsekuensi yang Anda timbulkan jika
beragam.

Anda
harus memutar otak lebih keras, mempelajari setiap probabilitas jalur
yang ada untuk menuju si misi utama. Semakin tersembunyi, semakin kecil
pula kemungkinan munculnya resiko yang mengancam nyawa Anda.

Untung
saja Corvo memiliki kekuatan spesial yang membuatnya lebih hebat
dibandingkan sebagian besar musuh yang ia harus hadapi. Salah satu
kemampuan magic yang akan sering Anda gunakan? Tentu saja Blink yang
memungkinkan Anda berpindah tempat dengan cepat.
Bagian terbaik dari kemampuan magis ini adalah Anda diberi kesempatan untuk memperkuatnya. Sebuah”mata uang” khusus bernama Runes akan tersebar di sepanjang level yang ada. Runes dibutuhkan untuk membuka kemampuan baru ataupun untuk memperkuat kekuatan yang sudah Anda pilih sebelumnya. Tidak hanya kemampuan magis Outsider yang dapat diandalkan, Anda juga dapat mengumpulkan sebuah item khusus bernama Bone Charm untuk menghasilkan beragam efek perk khusus yang menguntungkan, dari sekedar menambah porsi health yang dapat disembuhkan dari potion, hingga menambah kecepatan ayunan pedang dan lari. Kebutuhan untuk memperkuat Corvo, baik dari sisi kemampuan magis dan perknya, akan membuat pencarian Runes dan Bone Charm di setiap level yang Anda temui menjadi semacam “tugas sampingan” yang tidak mungkin untuk dilewatkan. Tidak jarang, ini justru akan menyita waktu Anda lebih banyak daripada sekedar menyelesaikan misi utama.

Desakan
kebutuhan untuk memperkuat Corvo akan mendorong Anda untuk mencari dan
menemukan setiap Runes dan Bone Charm yang tercecer di setiap level.
Bingung mencarinya? Tenang saja, Corvo dibekali dengan sebuah item
bernama “The Heart” yang akan menunjukkan lokasi item-item berharga ini.

Setiap
kemampuan magic ini akan berperan besar untuk mempermudah petualangan
Anda. Dengan keterbatas Runes yang ada, Anda harus memilih kemampuan
yang akan mendukung gaya bermain Anda. Kami sendiri menyarankan Anda
untuk memaksimalkan kemampuan Blink dan mengambil setidaknya satu level
Night Vision untuk mempermudah Anda yang bermain secara stealth.

Tidak
hanya kemampuan magic, Corvo juga dibekali dengan beragam perlengkapan
dan senjata yang mematikan. Anda bisa mengunjungi Piero di Hound Pits
untuk memaksimalkan inventory Anda ini. Lihat efek yang ditimbulkan oleh
Spring Razor ini.

Anda
tidak “berkewajiban” untuk membunuh setiap target yang ada. Seiring
dengan jumlah informasi yang Anda dapatkan, opsi Non-Lethal biasanya
terbuka.
Desain Dunia dan Karakter yang Luar Biasa

Keunggulan
desain dunia dan karakter ini terlihat paling memesona di salah satu
level yang mengharuskan Anda membunuh Lady Boyle. Keunikan yang ia
tawarkan bahkan hampir mendekati level surealis.
Perhatikan Chaos – Hadirkan Multiple Endings
Tidak hanya sekedar menawarkan kebebasan, Dishonored juga memberikan reward dari setiap aksi Anda lewat beragam konsekuensi yang direpresentasikan oleh sebuah sistem bernama Chaos. Sebagian besar dari Anda tentu penasaran, apa keuntungannya memilih jalur yang lebih sulit sebagai seorang Assassin yang benar-benar mengandalkan stealth, atau seorang Pacifist yang tidak pernah ingin membunuh siapapun? Apa yang akan Anda dapatkan jika Anda memilih jalan yang lebih kompleks untuk menempuh jalur Non-Lethal untuk mengakhiri sepak terjang setiap target yang ada dan bukannya membunuh mereka begitu saja? Jawabannya ada pada tingkat Chaos yang lebih rendah. Semakin sedikit kekacauan yang Anda hasilkan, semakin mudah pulalah Emily untuk mengambil tahta sang ibu dan mengembalikan keteraturan pada Dunwall.
Dishonored
memperkenalkan sistem baru bernama Chaos. Semakin brutal dan barbar
aksi Anda, semakin parah juga kekacauan yang Anda timbulkan. Hasilnya?
Dunia akan berekasi seiring dengan hal ini.

Chaos
akan menentukan ending seperti apa yang Anda dapatkan di Dishonored.
Chaos yang rendah akan memberikan Anda alternatif ending terbaik.
Kesimpulan

Lewat
keunikan gameplay dan kebebasan untuk menentukan hampir semua aksi di
dalamnya, Dishonored menciptakan sebuah atmosfer gameplay yang membuat
permainan peran menjadi sangat maksimal. Tidak perlu diragukan lagi, ia
menjadi sebuah game action yang WAJIB dimainkan!
Salah satu keunggulan yang lain dari Dishonored adalah dunianya yang dibangun dengan desain setting dan karakter yang begitu menawan. Lantas apakah game ini datang tanpa kelemahan? Multiple endings yang ia tawarkan justru boleh dibilang sebagai bumerang yangn meruntuhkan pondasi dari Dishonored sendiri. Dengan kebebasan yang ia tawarkan dan beragam peran yang dapat Anda pilih, akan jauh lebih bijak jika Arkane dan Bethesda menetapkan indikator ending yang jauh lebih beragam daripada hanya sekedar melihatnya dari tingkat kekacauan yang Anda hasilkan. Mengapa? Dengan menggunakan sistem seperti ini, Dishonored secara tidak langsung mendorong dan mengarahkan Anda untuk bermain dengan cara bermain tertentu, semuanya untuk mengejar ending terbaik. Akan jauh lebih bijak, jika mereka menyediakan indikator yang lebih beragam, atau jika tidak, menyamaratakan semua ending yang ada. Dengan begitu, kebebasan yang ia tawarkan hampir absolut.
Terlepas dari kekurangan ini, Dishonored memang berkembang menjadi sebuah game yang menawan, cukup untuk membuat naluri gaming Anda terpompa secara konstan selama memainkannya. Tidak akan mengherankan jika Bethesda terdorong untuk menjadikan seri ini sebagai sebuah pengawal franchise yang mungkin akan sering temukan dalam beberapa tahun ke depan. Satu yang pasti, akan sangat disayangkan jika Anda melewatkan game yang satu ini. Anda harus memainkannya!
Kelebihan

Assassin juga butuh hiburan.. Untuk apa menonton televisi ketika Anda punya hiburan lain yang lebih menarik.. Ehm..ehm..
- Desain setting dan karakter
- Kebebasan untuk menentukan cara bermain
- Kemampuan magic yang keren
- Quest yang akan terus membuat Anda sibuk
- Easter egg yang tidak terduga
- Plot cerita
- Replayability
Kekurangan

Sayang
seribu sayang, kebebasan ini dicederai oleh hadirnya sistem multiple
endings yang sugestif. Dengan membaginya ke dalam good dan bad ending,
Arkane dan Bethesda secara tidak langsung meminta gamer untuk memainkan
Dishonored dalam gaya permainan tertentu. Sangat disayangkan.
- Multiple endings yang “sugestif”
Tidak cocok untuk gamer: yang menyenangi game action yang tidak membutuhkan otak
Sumber: http://jagatplay.com/2012/10/pc-2/review-dishonored-mahakarya-yang-tak-boleh-terlewatkan/
0 komentar:
Posting Komentar