Copyright © FLOWER POWER ✿✿✿
Design by Dzignine
Senin, 11 November 2013

ANIME: Anohana The Flower That We Saw That Day

 
 
Menceritakan tentang enam sekawan yang bersahabat sejak kecil namun akhirnya mereka semua menjadi berjauhan satu sama lain setelah salah satu rekan mereka yang bernama “Menma” meninggal dunia akibat kecelakaan.
Sampai mereka menjelang lulus sekolah menengah atas, terjadi perubahan drastis dari 5 sekawan yang tersisa. Tak pernah saling menyapa, bahkan cenderung bermusuhan. Sampai pada suatu ketika, Arwah Menma menampakan diri pada salah seorang 5 sekawan tersebut “ Jintan “. Dia terus mengikuti jintan dan berkata tidak bisa pergi ke surga karena masih ada keinginannya di dunia yang belum terpenuhi, namun yang jadi masalah dia sendiri tidak tahu apa itu??.

Untuk membantu arwah menma pergi ke surga, jintan berusaha dengan sekuat tenaga mengumpulkan kembali puing – puing persahabatan dari ke 5 anggota yang tersisa guna mencari tahu, apa sebenarnya yang menjadi keinginan terpendam menma yang belum terlaksana.

Meskipun pada awalnya tidak ada seorangpun yang mempercayainya dan malah menganggap jintan gila, akhirnya mereka semua bekerja sama dan tanpa disengaja membangun kembali kebersamaan yang hilang ketika mereka kecil dulu. Menyusun kembali satu – demi satu kenangan indah semasa kecil berharaf ada petunjuk tentang keinginan menma yang belum terpenuhi.



Meskipun agak terkesan aneh, tapi yang ingin saya tekankan mengenai anime ini adalah bahwa sebenarnya cerita Ano Hana sangat realistik. Bisa dibilang, ini salah satu anime ter-realistik yang pernah saya tonton. Realistik disini, dalam artian reaksi dan emosi para karakternya. Semua begitu mengalir, tidak dibuat-buat, dan masuk akal menurut saya. Konflik batin karakter dan sebagian besar yang terjadi dalam alur cerita  sangat mungkin terjadi di dunia nyata. Anime ini memberikan suatu pelajaran tentang hidup, makna keberadaan seseorang, kompleksnya perasaan manusia, betapa sayangnya orang tua kepada anak, rasa kehilangan, penolakan / denial, kejujuran, keberanian mengakui dan menerima diri sendiri, keegoisan, penyesalan, dan cinta..
Meskipun pengungkapannya berbeda-beda, kelima tokoh dalam cerita ini memiliki kesamaan yang pasti: sama-sama terikat dengan masa lalu yang menyakitkan, lari dari kenyataan, dan tidak mau mengakuinya. Menganggap bahwa pilihan hidup yang mereka jalani baik-baik saja, menganggap masa lalu itu tidak pernah ada walaupun pada kenyatannya bagian dari masa lalu itu terus menghantui, jauh di lubuk hati mereka. Saya sangat menyukai konflik saat setiap tokoh dipaksa jujur terhadap perasaan mereka sendiri dan bagaimana setiap tokoh pada akhirnya menghadapi perasaan mereka dengan caranya masing-masing. Ketika setiap tokoh akhirnya menyadari, bahwa bukan hanya diri mereka sendiri yang merasakan beban yang sama.
Menurut saya, character development anime ini sangat baik dan menarik untuk diikuti. Saya bisa melihat sifat asli dan palsu dari setiap tokoh dalam 11 episode itu. Anaru, misalnya, ia digambarkan sebagai anak yang mudah terpengaruh dan memiliki rasa percaya diri rendah. Untuk menutupinya, ia lebih memilih untuk mengikuti gaya hidup ‘gaul’ temannya meskipun bertentangan dengan kehendak sebenarnya. Namun, ia adalah tokoh yang paling pertama jujur akan perasaannya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar