Menceritakan tentang enam sekawan yang bersahabat sejak kecil namun
akhirnya mereka semua menjadi berjauhan satu sama lain setelah salah
satu rekan mereka yang bernama “Menma” meninggal dunia akibat
kecelakaan.
Sampai mereka menjelang lulus sekolah menengah atas, terjadi perubahan
drastis dari 5 sekawan yang tersisa. Tak pernah saling menyapa, bahkan
cenderung bermusuhan. Sampai pada suatu ketika, Arwah Menma menampakan
diri pada salah seorang 5 sekawan tersebut “ Jintan “. Dia terus
mengikuti jintan dan berkata tidak bisa pergi ke surga karena masih ada
keinginannya di dunia yang belum terpenuhi, namun yang jadi masalah dia
sendiri tidak tahu apa itu??.
Untuk membantu arwah menma pergi ke surga, jintan berusaha dengan sekuat
tenaga mengumpulkan kembali puing – puing persahabatan dari ke 5
anggota yang tersisa guna mencari tahu, apa sebenarnya yang menjadi
keinginan terpendam menma yang belum terlaksana.
Meskipun pada awalnya tidak ada seorangpun yang mempercayainya dan malah
menganggap jintan gila, akhirnya mereka semua bekerja sama dan tanpa
disengaja membangun kembali kebersamaan yang hilang ketika mereka kecil
dulu. Menyusun kembali satu – demi satu kenangan indah semasa kecil
berharaf ada petunjuk tentang keinginan menma yang belum terpenuhi.
Meskipun
agak terkesan aneh, tapi yang ingin saya tekankan mengenai anime ini
adalah bahwa sebenarnya cerita Ano Hana sangat realistik. Bisa dibilang,
ini salah satu anime ter-realistik yang pernah saya tonton. Realistik
disini, dalam artian reaksi dan emosi para karakternya. Semua begitu
mengalir, tidak dibuat-buat, dan masuk akal menurut saya. Konflik batin
karakter dan sebagian besar yang terjadi dalam alur cerita sangat
mungkin terjadi di dunia nyata. Anime ini memberikan suatu pelajaran
tentang hidup, makna keberadaan seseorang, kompleksnya perasaan manusia,
betapa sayangnya orang tua kepada anak, rasa kehilangan, penolakan /
denial, kejujuran, keberanian mengakui dan menerima diri sendiri,
keegoisan, penyesalan, dan cinta..
Meskipun
pengungkapannya berbeda-beda, kelima tokoh dalam cerita ini memiliki
kesamaan yang pasti: sama-sama terikat dengan masa lalu yang
menyakitkan, lari dari kenyataan, dan tidak mau mengakuinya. Menganggap
bahwa pilihan hidup yang mereka jalani baik-baik saja, menganggap masa
lalu itu tidak pernah ada walaupun pada kenyatannya bagian dari masa
lalu itu terus menghantui, jauh di lubuk hati mereka. Saya sangat
menyukai konflik saat setiap tokoh dipaksa jujur terhadap perasaan
mereka sendiri dan bagaimana setiap tokoh pada akhirnya menghadapi
perasaan mereka dengan caranya masing-masing. Ketika setiap tokoh
akhirnya menyadari, bahwa bukan hanya diri mereka sendiri yang merasakan
beban yang sama.
Menurut
saya, character development anime ini sangat baik dan menarik untuk
diikuti. Saya bisa melihat sifat asli dan palsu dari setiap tokoh dalam
11 episode itu. Anaru, misalnya, ia digambarkan sebagai anak yang mudah
terpengaruh dan memiliki rasa percaya diri rendah. Untuk menutupinya, ia
lebih memilih untuk mengikuti gaya hidup ‘gaul’ temannya meskipun
bertentangan dengan kehendak sebenarnya. Namun, ia adalah tokoh yang
paling pertama jujur akan perasaannya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar